5 Mitos Tentang Teknologi Cloud di Indonesia
Kali ini My-Techno akan share tentang mitos-mitos teknologi cloud di Indonesia,
Survei Microsoft menunjukkan perlunya kesadaran mengenai pengetahuan terhadap manfaat teknologi komputasi awan (cloud) bagi beragam organisasi, terutama usaha kecil menengah. Teknologi ini dinilai dapat memacu produktivitas serta kemampuan adaptasi terhadap perubahan.

Survei dilakukan terhadap 2.017 mitra bisnis Microsoft di 11 negara Asia Pasifik, sepanjang Oktober 2013. Dalam survei ini, responden diminta untuk mengurutkan mitos yang paling umum dirasakan pelanggan terhadap layanan komputasi awan.

Sebanyak lima pemahaman keliru responden di Indonesia mengenai komputasi awan secara berurutan, yaitu kurangnya privasi, tidak aman, belum matangnya infrastruktur, kurangnya produktivitas, dan tidak adanya status kepemilikan.

“Mitos tersebut dapat menjadi penghalang organisasi dalam meningkatkan produktivitas untuk berkolaborasi lebih baik melalui tool sosial,” ujar Direktur Marketing dan Operasional Microsoft Indonesia, Bernard Saisse, melalui siaran tertulisnya, Senin, 2 Desember 2013. (Baca juga: Kesiapan Indonesia Terhadap Cloud Masih Rendah)

Temuan lainnya dari responden Indonesia, yaitu 46 persen mengatakan memiliki bisnis yang setidaknya 10 persen telah berfokus pada layanan komputasi awan. Sebanyak 34 persen secara rutin bertemu dengan pengambil keputusan yang memiliki pemahaman minim tentang komputasi awan.

Mayoritas responden berpendapat, pengambil keputusan yang lahir di era 1980 hingga 1990-an memiliki pengetahuan lebih baik tentang manfaat komputasi awan dibandingkan pengambil keputusan pada umumnya.

Microsoft sedang giat mengembangkan layanan komputasi awan berbasis Office 365 yang menjanjikan pemanfaaatan secara penuh, namun memberikan produktivitas secara offline dalam skenario tertentu. Office 365 merupakan produk yang diunggulkan Microsoft untuk menunjang produktivitas terutama bagi konsumen enterprise.

Microsoft mengklaim pertumbuhan layanan ini mencapai tiga kali lipat sejak diluncurkan pada 2011, dibandingkan keseluruhan layanan komputasi awan publik. Kini mereka memiliki lebih dari 13.500 mitra di Asia Pasifik yang menawarkan layanan komputasi awan bagi perusahaan dari berbagai skala.

0 comments:

Post a Comment

Fajar Bahari

Saya Bukan Seorang Blogger, Desainer atau Apapun Tapi Saya Hanya Seseorang Yang Ingin Selalu Belajar dan Ingin Tahu Sesuatu Yang Baru...

Followers

 
Top